AllahMengasihi Dunia . Bacaan Alkitab: Yesaya 9:6; 53:2-5, Daniel 2; 7:14, dan Lukas 2:11. Berdoa dan Menyanyi . A. Pengantar. Jawablah pertanyaan berikut ini! 1. Menurutmu mengapa Allah mau mengasihi manusia berdosa? 2. Menurutmu apa artinya Allah mengasihi dunia? B. Cerita Alkitab. Bacalah cerita di bawah ini dengan seksama! menurutmuapa artinya allah mengasihi dunia ? menurutmu apa artinya allah mengasihi dunia ? ayaaaaaaa17ayaaaaaaa17 . karena Allah telah bersikap adil kepada sesama makhluk hidup dan Allah memerintahkan manusia untuk menjaga apa yang telah Allah berikan. Menurutmuapa arti Allah mengasihi dunia ,pelajaran agama Kristen - 43146638 maysela464 maysela464 23.08.2021 Bahasa lain Sekolah Dasar terjawab Menurutmu apa arti Allah mengasihi dunia ,pelajaran agama Kristen 1 Lihat jawaban Iklan . Pertanyaan Jawaban Yesus tahu bahwa hubungan yang mengasihi merupakan aset kita yang paling berharga, dan kadang menjadi hal yang paling sulit dipertahankan. Oleh karena itu di dalam Yohanes 1334 Yesus mengajar, "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi." Kemudian Ia menambahkan, "Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi" ayat 35. "Saling mengasihi" dalam ayat tersebut merujuk kepada sesama orang percaya. Salah satu ciri khas mengikuti Kristus ialah kasih yang dalam dan tulus bagi sesama saudara di dalam Kristus. Rasul Yohanes mengingatkan kita akan hal ini dengan berkata, "Dan perintah ini kita terima dari Dia Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya" 1 Yohanes 421. Dengan memberi perintah ini, Yesus melakukan suatu hal yang tidak pernah dijumpai di dunia ini sebelumnya — Ia menciptakan suatu kelompok yang dikenali oleh satu hal kasih. Ada berbagai kelompok di dunia ini, dan mereka menarik kesamaan melalui warna kulit, seragam, ketertarikan pada suatu topik, sebagai alumnus sekolah, dsb. Adapun kelompok yang mempunyai tato dan tindik; ada yang pantang mengkonsumsi daging; ada yang mengenakan kopiah — cara manusia mengelompokkan diri sangat kreatif. Namun, gereja adalah unik. Untuk pertama kali dalam sejarah, Yesus menciptakan kelompok yang dikenali oleh faktor kasih. Warna kulit tidak penting. Bahasa tidak penting. Tidak ada aturan mengenai diet atau seragam atau atribut pakaian agamawi. Pengikut Kristus dikenali oleh kasih mereka bagi sesama. Gereja mula-mula meneladani jenis kasih yang diajarkan Yesus. Adapun pengunjung dan pemeluk agama Yahudi di Yerusalem dari seluruh penjuru dunia Kisah 29-11. Mereka yang selamat berkumpul bersama dan saling memenuhi kebutuhan sesamanya "Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing" Kisah 244-45. Inilah kasih dalam prakteknya, dan tentunya hal ini meninggalkan kesan bagi penduduk kota itu. Pernyataan Yesus dalam Yohanes 1334-35 juga patut menimbulkan beberapa pertanyaan yang perlu dibahas. Pertama, bagaimana cara Yesus mengasihi? Kasih-Nya tak berkondisi Roma 58, rela berkorban 2 Korintus 521, dengan penuh pengampunan Efesus 432, dan secara abadi Roma 838-39. Secara bersamaan, kasih Yesus bersifat kudus — yang dicerminkan adalah kesucian moralitas — karena Ia kudus Ibrani 726. Puncak dari kasih Kristus bagi kita adalah kematian-Nya di atas kayu salib, penguburan-Nya, dan kebangkitan tubuh-Nya 1 Yohanes 49-10. Orang percaya harus saling mengasihi seperti itu. Kedua, "Bagaimana hendaknya orang percaya meneladani cara Kristus mengasihi?" Orang yang percaya pada Kristus mempunyai Roh Kudus yang hidup di dalamnya 1 Korintus 619-20. Dengan menaati Roh Kudus, melalui Firman Allah, orang percaya dapat mengasihi seperti Kristus. Orang itu dapat menunjukkan kasih yang tak berkondisi, yang rela berkorban, dan penuh pengampunan kepada sesama orang percaya. Orang itu juga dapat mencerminkan kasih Kristus kepada teman, anggota keluarga, rekan kerja, dsb Efesus 518-64; Galatia 516,22-23. Musuh pun dapat menerima kasih Kristus baca Matius 543-48. Kasih Kristus yang diteladani orang percaya lain daripada "kasih" duniawi, yang bersifat egois, tanpa pengampunan, dan hanya basa-basi. Satu Korintus 134-8 menggambarkan kasih Kristus yang dinyatakan di dalam kehidupan orang percaya yang berjalan sesuai arahan Roh. Secara alami, manusia tidak mengasihi dengan kasih yang digambarkan dalam 1 Korintus 13. Untuk mengasihi seperti itu, harus ada perubahan di dalam hati. Seseorang harus menyadari bahwa dirinya adalah pendosa di hadapan Allah dan memahami bahwa Kristus telah mati di atas salib dan bangkit demi menyediakan pengampunan baginya; kemudian ia perlu menerima Kristus sebagai Juruselamatnya. Pada waktu itu ia telah diampuni oleh Kristus dan telah menerima anugerah kehidupan kekal dari Allah — selebihnya, ia mengambil bagian dalam khodrat ilahi 2 Petrus 14. Di dalam Kristus ia menyadari bahwa dirinya benar-benar dikasihi oleh Allah. Kehidupan baru yang diperoleh orang percaya juga melibatkan kemampuan baru untuk mengasihi seperti Kristus, karena kasih Allah yang kudus, kekal, mengampuni, berkorban, dan tanpa berkondisi sedang hidup di dalamnya Roma 55. Saling mengasihi pada hakekatnya adalah mengasihi sesama orang percaya seperti kasih Kristus pada kita. Mereka yang mengasihi seperti Kristus melalui kuasa Roh Kudus akan membuktikan bahwa mereka adalah para murid Yesus Kristus. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Apakah arti saling mengasihi? Pertanyaan JawabanPertanyaan pendek ini merupakan pertanyaan yang sangat dalam dan tidak ada satupun manusia yang dapat memberi jawaban yang memuaskan. Ada satu hal yang dapat kita pastikan. Allah tidak mengasihi kita karena kita patut dikasihi. Yang ada malah sebaliknya. Keadaan manusia semenjak kejatuhan bersifat selalu memberontak dan tidak taat. Yeremia 179 menjelaskan keadaan internal manusia "Hati manusia tak dapat diduga, paling licik dari segala-galanya dan terlalu parah penyakitnya." Keadaan internal kita begitu dirusak oleh dosa sehingga kitapun tidak menyadari betapa rusaknya kita. Dalam keadaan alami, kita tidak mencari Allah; kita tidak mengasihi Allah; kita tidak menginginkan Allah. Roma 310-12 menjelaskan keadaan orang alami yang belum diperbarui secara rohani "Tidak seorang pun yang benar, tidak seorang pun yang mengerti dan tidak seorang pun yang menyembah Allah. Semua orang sudah menjauhkan diri dari Allah; semuanya telah sesat. Tidak seorang pun berbuat yang benar; seorang pun tidak!" Jika demikian bagaimana mungkin Allah yang kudus, benar, dan sempurna mengasihi makhluk parah seperti kita? Untuk memahami hal ini kita harus mengerti khodrat dan sifat Allah. Satu Yohanes 48 dan 16 memberitahu kita bahwa "Allah adalah kasih." Tidak ada pernyataan yang lebih penting dari itu - Allah itu kasih. Pernyataan tersebut sangat dalam. Allah tidak hanya mengasihi; Ialah kasih. Khodrat dan esensinya adalah kasih. DiriNya penuh kasih dan kasih meresapi semua atribut-Nya yang lain, termasuk murka dan amarah-Nya. Karena sifat Allah adalah kasih, Ia harus menunjukkan kasih, sama-halnya ketika Ia mengungkapkan atribut-Nya yang lain demi kemuliaan-Nya. Memuliakan Allah adalah tindakan yang paling agung, paling baik, dan paling terpuji, sehingga, memuliakan DiriNya adalah kewajiban-Nya, karena Ialah yang teragung, terbaik, dan yang paling layak dimuliakan. Karena esensi dari khodrat Allah bersifat mengasihi, Ia menunjukkan kasih-Nya dengan mencurahkannya kepada pemberontak yang tidak layak menerimanya. Kasih Allah bukanlah perasaan romantis atau baper. Sebaliknya ialah kasih agape, kasih yang penuh pengorbanan diri. Ia menunjukkan kasih yang rela berkorban ini dengan mengutus Anak-Nya ke salib demi melunasi hutang dosa kita 1 Yohanes 410, dengan menarik kita pada DiriNya Yohanes 644, dengan mengapuni pemberontakan kita terhadap-Nya, dan mengutus Roh Kudus-Nya untuk berdiam di dalam diri kita, yang turut memampukan kita mengasihi sama seperti Ia mengasihi. Ia melakukan hal ini lepas dari kelayakan kita menerimanya. "Tetapi Allah menyatakan kasih-Nya kepada kita ketika Kristus mati untuk kita pada waktu kita masih orang berdosa" Roma 58. Kasih Allah bersifat pribadi. Ia mengenal kita secara individu dan mengasihi kita secara pribadi. Kasih-Nya yang hebat tidak mempunyai awal atau akhir. Ialah mengalami kasih Allah yang membedakan agama Kristen dari agama lainnya. Mengapa Allah mengasihi kita? Karena itulah bagian dari DiriNya "Allah adalah kasih." English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Mengapa Allah mengasihi kita? Connection timed out Error code 522 2023-06-15 224605 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7e581de87806d6 • Your IP • Performance & security by Cloudflare Dari Kehidupan Lorenzo Snow Sesaat setelah Lorenzo Snow dibaptis dan dikukuhkan di Kirtland, Ohio, sejumlah Orang Suci Zaman Akhir, termasuk beberapa pemimpin Gereja, berpaling melawan Nabi Joseph Smith. Menurut Lorenzo Snow, kemurtadan ini dikompori oleh spekulasi, atau, dengan perkataan lain, risiko bisnis yang tidak lazim dengan harapan menjadi kaya dengan cepat. Dibutakan oleh hasrat untuk hal-hal sementara dari dunia, orang-orang berpaling dari berkat-berkat kekal dari Injil. Kira-kira 50 tahun kemudian, Presiden Snow, yang melayani sebagai Presiden Kuorum Dua Belas Rasul, berbicara kepada sekelompok Orang Suci Zaman Akhir di Logan, Utah. Dia memberi tahu mereka tentang kemalangan yang telah dia saksikan di Kirtland dan memperingatkan mereka bahwa mereka akan segera mengalami pencobaan yang serupa. “Ada yang dengan cepatnya datang sesuatu yang akan mencobai Anda, barangkali sebagaimana belum pernah Anda dicobai sebelumnya,” katanya. “Meskipun demikian, yang perlu kita lakukan sekarang adalah melihat di mana letaknya kesalahan dan kelemahan kita, jika kita memilikinya. Jika kita telah tidak setia di waktu yang lalu, marilah kita memperbarui perjanjian-perjanjian kita dengan Allah dan memutuskan, melalui puasa dan doa, agar kita akan memperoleh pengampunan atas dosa-dosa kita, agar Roh dari Yang Mahakuasa boleh berdiam di atas diri kita, agar barangkali kita boleh lolos dari godaan-godaan yang sangat kuat itu yang menghampiri. Awan mengumpulkan kekelaman. Anda lihat apa akibatnya di Kirtland dari semangat spekulasi ini. Oleh karena itu, terimalah peringatan.”1 Karena peringatan Presiden Snow terus berlaku bagi para Orang Suci Zaman Akhir dewasa ini, banyak dari khotbahnya kepada para Orang Suci di Logan disertakan dalam bab ini. Dia berkata, “Barangkali beberapa kata perihal kondisi kita pada waktu itu [di Kirtland] mungkin terbukti bermanfaat bagi kita di masa mendatang—mungkin memberikan kita beberapa pelajaran yang berguna”2 [lihat saran 1 pada halaman 296]. Ajaran-Ajaran Lorenzo Snow Ketika orang memperkenankan keduniawian merasuki pikiran dan hati mereka, mereka memalingkan diri dari asas-asas kekal. Saya ingat dengan amat jelas masa susah yang dialami di Kirtland …, di mana Nabi Allah bertempat tinggal, di mana Allah Sendiri, bahkan Yesus, Putra Allah, menampakkan dan memperlihatkan Diri-Nya dalam kemuliaan-Nya. Dia berdiri di atas sandaran mimbar Bait Suci, yang dibangun melalui perintah. Ada di bawah kaki-Nya suatu hamparan berupa emas murni, dengan warna seperti batu ambar. Rambutnya putih bagaikan salju murni. Air muka-Nya bersinar bagaikan matahari dalam kekuatannya. Suaranya bagaikan bunyi deru air [lihat A&P 110]. Pernyataan yang mengagumkan ini terjadi di dalam bait suci yang telah dibangun untuk kehormatan-Nya. Saya berada di Kirtland pada waktu itu, di mana kami melewati peristiwa-peristiwa yang, terkadang saya pikir, kita sekarang mulai ulangi. Keadaan yang mengelilingi para Orang Suci Zaman Akhir pada waktu itu adalah yang jenisnya tidak lazim; setidaknya, dampaknya pada umat adalah yang karakternya tidak lazim .… Pada waktu itu semangat spekulasi merasuki pikiran orang-orang dari bangsa ini. Ada spekulasi uang, spekulasi bank, spekulasi dalam pertanahan, spekulasi dalam lahan-lahan kota, spekulasi dalam banyak bidang lainnya. Semangat spekulasi itu merebak di seluruh dunia, dan menyapu hati para Orang Suci bagaikan ombak yang besar atau arus deras yang menderu, dan banyak yang jatuh, serta menjadi Sebagian dari mereka [para Orang Suci di Kirtland] mulai berspekulasi; mereka melupakan agama mereka, mereka melupakan asas-asas yang telah diungkapkan kepada mereka, dan banyak dari mereka jatuh ke dalam semangat waktu itu dan terbawa pergi pada spekulasi. Kesulitan muncul—rasa iri serta pertikaian—dan Tuhan, merasa tidak senang kepada mereka, membawa kehancuran ke tengah-tengah mereka dan mereka hancur berkeping-keping sebagai sebuah Tepat sebelum kemurtadan besar ini Tuhan telah mencurahkan berkat-berkat yang mengagumkan ke atas umat tersebut. Karunia-karunia Injil telah dicurahkan sampai pada tingkat yang luar biasa—kekayaan kekekalan. Para malaikat telah mengunjungi mereka. Putra Allah, seperti yang saya katakan sebelumnya, telah berbicara dengan para hamba-Nya. Pada pendedikasian Bait Suci berkat-berkat yang umat tersebut terima adalah menakjubkan. Selama waktu berlimpahnya kemurahan hati Allah itu saya, saya sendiri, menghadiri berbagai pertemuan yang diadakan di Bait Suci. Kami mengadakan pertemuan doa, serta pertemuan kesaksian, dan kesaksian-kesaksian seperti yang para brother dan sister dapat berikan adalah mengagumkan. Mereka bernubuat, mereka berbicara dalam bahasa-bahasa, dan memiliki penafsiran bahasa-bahasa sampai pada tingkat yang luar biasa. Berkat-berkat ini hampir menyeluruh pada umat di Kirtland. Hati mereka pada waktu itu berbakti; mereka merasa seakan-akan mereka dapat mengurbankan apa pun yang mereka miliki. Mereka merasa bahwa mereka hampir berdiam di hadirat Allah, dan adalah alami bahwa mereka memiliki perasaan itu di bawah pengaruh yang menakjubkan seperti itu. Semua berkat ini, dan banyak lainnya yang tak ada waktu untuk saya terperinci, dinikmati oleh para Orang Suci Zaman Akhir tepat sebelum waktu ketika semangat spekulasi ini mulai merasuki hati orang-orang. Orang akan membayangkan bahwa setelah menerima pernyataan-pernyataan yang mengagumkan ini tidak ada godaan yang dapat menumbangkan para Orang Suci. Tetapi begitulah adanya, dan itu mencerai-beraikan mereka, seakan-akan, ke empat penjuru mata angin. Betapa pun ganjil tampaknya, semangat spekulasi ini merasuki kuorum Dua Belas Rasul dan kuorum Tujuh Presiden dari Tujuh Puluh; sesungguhnya, tidak ada sebuah kuorum pun di Gereja yang sedikit banyak tidak tersentuh oleh semangat spekulasi ini. Sewaktu semangat itu meningkat, perpecahan mengikuti. Para brother dan sister mulai memfitnah dan bertengkar satu sama lain, karena kepentingan mereka tidak berada dalam keselarasan. Akankah demikian kasusnya dengan para Orang Suci Zaman Akhir yang kepadanya sekarang saya sedang berbicara? Saya takut itu akan datang, tetapi sejauh apa itu akan memengaruhi Anda, itu bukanlah saya yang harus mengatakannya. Anda akan memperoleh pengalaman tersebut, bagaimanapun juga; dan barangkali adalah sangat perlu bahwa Anda mengalaminya. … Setengah kuorum Rasul, pada masa Kirtland, jatuh di bawah pengaruh jahat ini. Itu adalah spekulasi ini, cinta akan emas ini—allah dunia—yang menghasilkan dampak yang mengenaskan ini. Dan jika itu memiliki dampak ini pada diri mereka yang memegang imamat paling tinggi di atas bumi, bagaimana itu akan berdampak kepada kita yang, barangkali, tidak memiliki kecerdasan, informasi dan pengalaman yang mereka miliki? …. Sekarang, Anda adalah umat yang baik .… Allah mengasihi Anda. Dia senang dengan kesalehan Anda, dan Dia tidak ingin melihat peristiwa-peristiwa tersebut dilakoni … yang terjadi di Kirtland. Tidak ada perlunya untuk itu. Kita berpegang dalam tangan kita sendiri kuasa untuk melindungi diri kita sendiri dari hal-hal itu yang memecah belah para Orang Suci di Kirtland dan menumbangkan setengah dari Dua Belas. Tuhan tidak menginginkan agar, pada hari yang telah larut ini, peristiwa-peristiwa ini akan kembali Para Orang Suci Zaman Akhir seharusnya sudah terlalu menguasai kebijakan dan kecerdasan untuk jatuh ke dalam jerat dari jenis ini. Itu tidak ada gunanya. Tidak akan ada gunanya bagi siapa pun untuk berpaling dari asas-asas yang mulia ini dan hal-hal itu yang telah diterima dari dunia-dunia kekal—untuk berpaling menentang hal-hal ini serta bercampur dan membaktikan diri kita sendiri pada hal-hal yang papa dari dunia. Tidak akan ada gunanya bagi kita. Godaan apa pun yang mungkin datang ke atas diri kita atau yang sekarang dipaparkan kepada kita, kita hendaknya mendengarkan sejarah masa lalu dan tidak memperkenankan diri kita untuk terkuasai, atau kita akan sangat menyesalinya6 [lihat saran 2 pada halaman 296]. Kita telah membuat perjanjian untuk memisahkan diri kita dari keduniawian dan membaktikan diri kita pada kerajaan Allah. Allah dunia adalah emas dan perak. Dunia menyembah allah ini. Itu sangatlah kuat bagi mereka, walaupun mereka mungkin tidak bersedia untuk mengakuinya. Sekarang, sudah dirancang, dalam pemeliharaan Allah, bahwa para Orang Suci Zaman Akhir hendaknya memperlihatkan apakah mereka sudah sedemikian majunya dalam pengetahuan, dalam kebijaksanaan dan dalam kuasa Allah sehingga mereka tidak dapat dikuasai oleh allah dunia. Kita harus tiba pada titik itu. Kita juga harus meraih standar yang lain, dataran yang lebih tinggi kita harus mengasihi Allah lebih daripada kita mengasihi dunia, lebih daripada kita mengasihi emas atau perak, dan mengasihi sesama kita seperti diri kita Jika kita … gagal menaati perjanjian-perjanjian yang telah kita buat, yaitu, menggunakan waktu, bakat dan kemampuan kita untuk membangun kerajaan Allah di atas bumi, bagaimana kita dapat secara pantas mengharapkan untuk tampil pada fajar kebangkitan pertama, diidentifikasikan dengan pekerjaan penebusan yang besar? Jika kita, dengan cara, kebiasaan dan urusan kita, meniru … dunia, dengan demikian mengidentifikasikan diri kita sendiri dengan dunia, apakah menurut Anda, para brother, bahwa Allah akan melimpahkan ke atas diri kita berkat-berkat yang kita berhasrat untuk warisi? Saya beri tahu Anda tidak, Dia tidak akan! …. Kita mesti membangun diri kita sendiri dalam kesalehan surga dan menanamkan di dalam hati kita kesalehan Allah. Firman Tuhan, melalui Nabi Yeremia, “Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku” [Yeremia 3133]. Ini adalah yang Tuhan ikhtiarkan untuk lakukan, dan ini akan Dia capai dalam diri kita jika kita menyepadankan diri dengan Saya berterima kasih kepada Allah bahwa pada masa-masa kebusukan dan kejahatan ini di dunia, kita memiliki para pria dan wanita yang kudus dan saleh yang dapat mengabdikan bakat-bakat unggul itu yang telah Allah limpahkan ke atas diri mereka untuk pujian dan kemuliaan-Nya. Dan saya boleh mengatakan lebih jauh, bahwa ada ribuan pria dan wanita yang bajik dan terhormat, yang telah Tuhan kumpulkan dari bangsa-bangsa, yang juga bersedia untuk membaktikan waktu dan bakat mereka untuk membantu dalam menunaikan pekerjaan Allah untuk kepentingan anak-anak-Nya9 [lihat saran 3 pada halaman 296]. Kita mengikuti teladan Juruselamat ketika kita menolak untuk menukar kemuliaan kekekalan dengan kekayaan dunia. Anda mungkin mengharapkan … untuk menghadapi hambatan-hambatan di jalan kehidupan, yang akan menguji sepenuhnya resolusi Anda yang terbaik, dan sebagian dari Anda mungkin tergoda untuk membelok dari jalan kebenaran dan kehormatan, dan, seperti Esau, merasa ingin melepaskan kemuliaan kekekalan untuk beberapa saat berupa kepuasan dan kesenangan [lihat Kejadian 2529–34]; maka … raihlah kesempatan Anda untuk meniru teladan Juruselamat kita ketika ditawari kemuliaan dunia ini, jika Dia ingin merendah untuk suatu tindakan kebodohan; Dia menjawab kepada penggoda-Nya, “Enyahlah dari-Ku, Setan!” [lihat Lukas 45–8].10 Saya menemukan saat memikirkan tentang kehidupan, bahwa dunia ini singkat dibandingkan dengan kekekalan; bahwa kecerdasan kita, keilahian di dalam diri kita, selalu telah ada, tidak pernah diciptakan, dan akan selalu ada sepanjang segala kekekalan [lihat A&P 9329]. Mempertimbangkan kenyataan-kenyataan ini, adalah patut bagi kita sebagai makhluk yang cerdas, untuk menyadari bahwa kehidupan ini berakhir dalam beberapa hari, kemudian datanglah kehidupan yang kekal; dan sebanding dengan seberapa baiknya kita telah menaati perintah-perintah, kita memiliki keuntungan terhadap mereka yang gagal untuk melakukan perbaikan Injil mengikat bersama hati dari semua penganutnya, itu tidak menciptakan perbedaan, itu tidak mengenal perbedaan antara yang kaya dan yang miskin; kita semua terikat bagaikan satu individu untuk melaksanakan tugas-tugas yang diberikan ke atas diri kita .… Sekarang, biarlah saya mengajukan pertanyaan ini Siapakah yang memiliki apa pun, siapakah yang dapat benar-benar dan sungguh-sungguh menyebut apa pun dari benda-benda dunia ini adalah miliknya sendiri? Saya tidak menuntut demikian, saya hanyalah petugas pengawasan atas sedikit saja, dan kepada Allah saya dianggap bertanggung jawab atas penggunaan dan pelepasannya. Para Orang Suci Zaman Akhir telah menerima hukum Injil melalui wahyu-wahyu dari Allah, dan itu secara demikian gamblangnya dituliskan agar semua orang dapat paham. Dan jika kita mengerti serta memahami kedudukan yang kita ambil dalam menerimanya ketika kita masuk ke dalam perjanjiannya melalui pembaptisan untuk pengampunan akan dosa-dosa, kita harus tetap sadar akan kenyataan bahwa hukum itu menuntut kita untuk mengupayakan terlebih dahulu kerajaan Allah, dan bahwa waktu, bakat serta kemampuan kita haruslah dijadikan tunduk pada kepentingannya [lihat Matius 633; 3 Nefi 1333]. Jika tidak demikian adanya, bagaimana kita dapat mengharapkan setelah ini, ketika bumi ini akan telah dijadikan tempat kediaman Allah dan Putra-Nya, untuk mewarisi kehidupan kekal serta untuk hidup dan memerintah bersama-Nya? Siapa yang akan mengatakan bahwa yang kaya, atau mereka yang memiliki banyak bakat, memiliki harapan atau prospek apa pun yang lebih baik untuk mewarisi berkat-berkat ini daripada yang miskin, atau mereka yang memiliki hanya satu bakat? Sebagaimana saya memahaminya, orang yang bekerja di toko, apakah sebagai penjahit, tukang kayu, pembuat sepatu atau dalam departemen industri lain apa pun, dan yang hidup menurut hukum Injil, dan yang jujur serta setia dalam pemanggilannya, orang itu sama memenuhi syaratnya untuk menerima hal-hal ini dan semua berkat dari Perjanjian yang Baru dan Abadi seperti orang lain siapa pun; melalui kesetiaannya dia akan memiliki takhta, pemerintahan dan kuasa, anak-anaknya akan menjadi sebanyak bintang-bintang di cakrawala atau pasir di tepi laut. Siapa, saya bertanya, yang memiliki harapan apa pun yang lebih besar daripada ini?12 [lihat saran 3 dan 4 di bawah dan di halaman 297]. Saran untuk Penelaahan dan Pengajaran Pertimbangkan gagasan-gagasan ini sewaktu Anda menelaah bab ini atau sewaktu Anda bersiap untuk mengajar. Untuk bantuan tambahan, lihat halaman vii–x. Pertimbangkan laporan pada halaman 289–290. Apakah kiranya tentang keduniawian yang menuntun orang-orang untuk melupakan agama mereka? Bagaimana kita dapat mengurus kebutuhan duniawi kita tanpa menjadi terkuasai oleh keduniawian? Renungkan bagian yang dimulai pada halaman 290. Bagaimana kasih kita bagi Allah dapat menolong kita menghindari menjadi terkuasai oleh keduniawian? Presiden Snow mengajarkan bahwa kita telah membuat perjanjian untuk “menggunakan waktu, bakat dan kemampuan kita untuk membangun kerajaan Allah di atas bumi” halaman 293. Pikirkan tentang apa yang dapat Anda lakukan untuk menaati perjanjian ini. Kajilah ulang bagian akhir dalam bab ini. Dengan cara apa kebenaran berikut dapat menolong kita menaati perjanjian-perjanjian kita? “Dunia ini singkat dibandingkan dengan kekekalan.” Tak seorang pun dapat “benar-benar dan sungguh-sungguh menyebut apa pun dari benda-benda dunia ini adalah miliknya sendiri.” Tulisan Suci Terkait Matius 619–24; Yohanes 1715; 1 Yohanes 215–17; Yakub 213–19; Mormon 835–39; A&P 3839; 6347–48; 10413–18 Bantuan Pengajaran Pembahasan dalam kelompok-kelompok kecil “memberikan kepada sejumlah besar orang kesempatan berperan serta dalam pelajaran. Orang-orang yang biasanya enggan berperan serta dapat membagikan gagasan dalam kelompok kecil yang tidak akan mereka ungkapkan di depan seluruh kelompok” Mengajar, Tiada Pemanggilan yang Lebih Mulia, 161. Pertanyaan Jawaban Dalam konteks tertentu, Allah mengasihi semua orang di seluruh dunia Yohanes 316, 1 Yohanes 22; Roma 58. Kasih ini bukan kasih yang bersyarat – kasih ini berdasarkan fakta bahwa Allah adalah kasih 1 Yohanes 48, 16. Kasih Allah pada semua umat manusia mengakibatkan Allah menunjukkan kemurahanNya dengan tidak segera menghukum mereka karena dosa mereka Roma 323; 623. Kalau Allah tidak mengasihi semua orang, kita semua seharusnya sudah di dalam neraka, saat ini juga. Kasih Allah kepada dunia ini diwujudkan dengan memberi kesempatan kepada orang untuk bertobat 2 Petrus 39. Namun demikian, kasih Allah akan dunia ini tidak membuat Dia mengabaikan dosa. Allah itu adalah Allah yang adil 2 Tesalonika 16. Dosa tidak akan dibiarkanNya untuk selama-lamanya Roma 325-26. Perbuatan kasih kekal yang paling utama dinyatakan dalam Roma 58, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” Siapapun yang mengabaikan kasih Allah, yang menolak Kristus sebagai Juruselamat, yang menolak Juruselamat yang sudah membeli dia 2 Petrus 21 – orang itu akan mengalami murka Allah untuk selama-lamanya Roma 118, bukan kasihNya Roma 623. Allah mengasihi semua orang secara tanpa syarat dengan menunjukkan kemurahanNya kepada semua orang. Secara bersyarat, Allah mengasihi hanya mereka yang beriman kepada AnakNya untuk keselamatan Yohanes 336. Hanya mereka yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat yang akan mengalami kasih Allah untuk selama-lamanya. Apakah Allah mengasihi semua orang? Ya. Apakah Allah mengasihi orang-orang Kristen lebih daripada orang bukan Kristen? Tidak. Apakah Allah mengasihi orang-orang Kristen dengan cara yang berbeda dari orang-orang bukan Kristen? Ya. Allah mengasihi semua orang secara setara, dalam konteks bahwa Dia bermurah hati kepada semua orang. Allah mengasihi orang-orang Kristen dalam konteks bahwa orang-orang Kristen mendapatkan anugerah dan kemurahanNya selama-lamanya – janji kasihNya untuk hidup selama-lamanya di surga. Adalah kasih Allah pada semua orang yang harusnya menarik kita untuk menerima kasihNya yang kekal. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Apakah Allah mengasihi semua orang atau hanya orang Kristen? Connection timed out Error code 522 2023-06-15 224603 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7e58139bd21afc • Your IP • Performance & security by Cloudflare

menurutmu apa artinya allah mengasihi dunia