PuisiGuru "Karya: Chairil Anwar" Guruku Pahlawanku. Dialah pahlawan pengetahuan juga ilmu Dia pahlawan yang tak kenal kata lelah Pahlawan dengan beribu cobaan Kedisiplinan, ketelatenan, pun kesabaran. Dia kan sedih kala murid tertinggal ilmu Dia kan resah kala murid tak datang ke sekolah
. - Berikut adalah 5 puisi guru karya Chairil Anwar yang cocok untuk menyambut hari guru nasional 2021 pada 25 November mendatang. Pada Kamis, 25 November 2021 diperingati sebagai hari guru nasional. Memperingati hari guru nasional 2021 merupakan bentuk rasa hormat dan terima kasih kita kepada para pendidik di Indonesia yang telah menjadi garda terdepan dalam mencerdaskan anak bangsa. Baca Juga Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 3 SD MI Halaman 158, 159, 160, 161, dan 162 Subtema 4 Pembelajaran 4 Salah satu yang mencerminkan bentuk rasa hormat dan terima kasih dapat terlihat pada puisi-puisi yang bercerita tentang guru. Beberapa puisi yang bercerita tentang guru dapat kita temukan pada karya penyair hebat Indonesia, Chairil Anwar. Dikutip dari berbagai sumber, berikut 5 puisi guru karya Chairul Anwar yang cocok untuk sambut hari guru nasional 2021. Baca Juga Puisi Memperingati Hari Guru Nasional 25 November dengan Judul Guruku 1. Didikan Keras
- Kumpulan puisi Chairil Anwar tentang perjuangan dan nasionalisme. Chairil Anwar merupakan penyair terkemuka Indonesia yang melahirkan banyak karya fenomenal. Sebut saja puisi bertajuk 'Aku' yang juga membuatnya dijuluki sebagai 'Si Binatang Jalang'. Selain itu, ia dikenal sebagai pelopor Angkatan 45 karena dinilai telah berjasa dalam melakukan pembaharuan puisi Indonesia. Sebanyak 96 karya sastra diciptakan Chairil Anwar selama hidupnya, di antaranya termasuk 70 puisi. Puisi-puisinya begitu menyentuh hati, membakar semangat, dan punya makna yang mendalam. Ia banyak menulis puisi tentang perjuangan para pahlawan dan nasionalisme. Inilah beberapa puisi Chairil Anwar yang menggambarkan tentang perjuangan dan nasionalisme. Baca Juga Puisi Doa Karya Chairil Anwar, Ditulis 79 Tahun Lalu, Maknanya Mendalam! Baca Juga Puisi Aku Karya Chairil Anwar, Puisi yang Lahirkan Julukan 'Si Binatang Jalang' 1. Krawang-Bekasi Krawang-Bekasi Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi. Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami, terbayang kami maju dan berdegap hati? Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu. Kenang, kenanglah kami. Kami sudah coba apa yang kami bisa Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan 4-5 ribu nyawa Kami cuma tulang-tulang berserakan Tapi adalah kepunyaanmu Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan atau tidak untuk apa-apa, Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata Kaulah sekarang yang berkata Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak Kenang, kenanglah kami Teruskan, teruskan jiwa kami Menjaga Bung Karno menjaga Bung Hatta menjaga Bung Sjahrir Kami sekarang mayat Berikan kami arti Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian Kenang, kenanglah kami yang tinggal tulang-tulang diliputi debu Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi Baca Juga Tak Heran KKB Masih Beringas Walau Dihancurkan hingga Senjatanya Dirampas, Bak Mati Satu Tumbuh Seribu, Kiriman Senjata dari Negara Ini Ternyata Biang Keroknya 2. Persetujuan dengan Bung Karno Ayo! Bung Karno kasih tangan, mari kita bikin janji Aku sudah cukup lama dengan bicaramu Di panggung di atas apimu Digarami lautmu dari mulai 17 Agustus 1954 Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu Aku sekarang api, aku sekarang laut Bung karno! Kau dan aku satu zat satu urat Di zat mu, di zatku kapal-kapal kita berlayar Di urat mu, di uratku kapal-kapal kita bertolak dan berlabuh. Baca Juga Legenda Insula Tiberina, Pulau di Tengah Tiber, Tempat yang Terhubung dengan Sejarah Berdirinya Roma, Menjadi Tempat Penyembuhan Karena Wabah dan Tidak Ada Dokter yang Temukan Obatnya 3. Diponegoro Di masa pembangunan ini Tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali Pedang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tak bisa mati Baca Juga Bagian Ilmu Tabib Jawa, Pangeran Diponegoro Pimpin Pasukan dalam Perang Jawa yang Ternyata Ada Para Pemadat Candu 'Obat Perangsang' 4. Maju Bagimu negeri Menyediakan api Punah di atas menghamba Binasa di atas ditindas Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai Jika hidup harus merasai Maju Serbu Serang Terjang Baca Juga Kisah Ratu Cleopatra Selene, Putri Cleopatra yang Terlupakan, Memerintah Kerajaan Besar Selama Dua Puluh Tahun Bersama Suaminya, Punya Koin dengan Gambarnya Sendiri 5. Prajurit Jaga Malam Waktu jalan... Aku tidak tahu apa nasib waktu Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras, bermata tajam Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnyakepastian Ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini Aku suka pada mereka yang berani hidup Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu…… Waktu jalan.. Aku tidak tahu apa nasib waktu! Itulah kumpulan puisi Chairil Anwar tentang perjuangan dan nasionalisme. Baca Juga Jadwal Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas Terbuka, Catat Tanggal-tanggalnya Sekilas tentang Chairil Anwar Chairil Anwar lahir di Medan, Sumatra Utara, pada tanggal 26 Juli 1922. Ia merupakan putra dari pasangan Toeloes dan Saleha, yang keduanya berasal dari Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat. Ayahnya adalah seorang Bupati Indragiri, Riau, yang tewas dalam Pembantaian Rengat. Selain itu, ia masih memiliki hubungan persaudaraan dengan Perdana Menteri pertama Indonesia, Sutan Syahrir, yaitu keponakannya. Chairil Anwar mulai lebih mendalami dunia sastra saat tinggal di Batavia Jakarta, setelah pindah bersama ibunya pasca-perceraian orangtuanya. Pada tahun 1942, karya sastra pertamanya bertajuk 'Nisan' ditulisnya, karya ini terinspirasi dari kematian sang nenek. Chairil Anwar meninggal dunia pada 28 April 1949, di usia yang terbilang muda yaitu 27 tahun. Jenazahnya dikebumikan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta. Ingin ulasan lengkap tentang Chairil Anwar dan hal-hal yang tak pernah diketahui sebelumnya? Silakan beli koleksi Intisari terbaru di Grid Store atau Gramedia. * PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Kumpulan Puisi Chairil Anwar Bertema Perjuangan, Cocok untuk Peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI - Chairil Anwar adalah salah satu penyair yang memiliki popularitas baik di Indonesia. Berdasarkan informasi yang kami dapat dari laman Banjarmasin Post, ia telah menelurkan 70 puisi dan 96 syair. Bahkan ia juga dijuluki sebagai "Si Bintang Jalanan" yang terinspirasi dari salah satu karyanya bertajuk "Aku". Untuk mengingat jasa para pahlawan kemerdekaan RI, Chairil Anwar juga menciptakan karya puisi yang memiliki makna mendalam. Sehingga cocok untuk memperingati HUT ke-76 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2021. Berikut kami sampaikan hasil karya puisi Chairil Anawar yang bertema perjuangan dan kemerdekaan. Anda bisa menggunakannya sebagai captio di unggahan media sosial seperti Instagram, Facebook hingga WhatsApp. AKU Kalau sampai waktukuKu mau tak seorang kan merayuTidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitkuAku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlariBerlariHingga hilang pedih peri
Jakarta - Hari Puisi Nasional diperingati setiap tanggal 28 April. Peringatan tersebut tak lepas dari sosok penyair terkenal asal Indonesia Chairil 28 April ditetapkan untuk mengenang wafatnya Chairil Anwar pada 28 April 1949. Meski telah wafat, sosoknya melegenda karena melahirkan karya-karya ternama di kalangan penyair dari website Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, berikut sosok Chairil Anwar di balik Hari Puisi Nasional. Perjalanan Chairil AnwarSosok di balik Hari Puisi Nasional tersebut diketahui lahir di Medan, Sumatera Utara pada 22 Juli 1922. Ayahnya adalah amtenar di masa Belanda dan sempat menjabat Bupati Rengat pada itu, Chairil Anwar yang menamatkan pendidikan SD di Medan, kemudian hijrah ke Jakarta bersama ibunya. Ayahnya kemudian menikah lagi dan memiliki 4 orang Anwar masuk ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs MULO di Jakarta. Kemampuan bahasa Belanda, Jerman, dan Inggris yang dimilikinya menuntunnya mempelajari karya-karya sastra MenulisPria yang tanggal kematiannya diperingati sebagai Hari Puisi Nasional tersebut memulai karir sebagai redaktur majalah Gema Suasana pada Januari-Maret 1948. Tak berlangsung lama, Chairil Anwar alih bekerja sebagai redaktur Siasat dan mengasuh rubrik kebudayaan 'Gelanggang' bersama Asrul Sani, Ida Nasution, dan Rivai istrinya, Hapsah, Chairil Anwar disebut selalu membiasakan diri untuk membaca sajak-sajak dari luar negeri sambil memahami artinya. Berkat hal tersebut, Chairil Anwar berhasil menerjemahkan sejumlah karya, seperti sajak The Raid karya John Steinbeck Amerika dengan judul 'Kena Gempur'. Sajak Le Retour de l'enfant prodigue karya Andre' Gide Perancis yang diterjemahkannya dengan judul 'Pulanglah Dia Si Anak Hilang'.Perkembangan Sastra di IndonesiaPria yang kini selalu dikenang saat Hari Puisi Nasional turut berpengaruh dalam perkembangan sastra di Indonesia. Chairil Anwar berperan dalam pembaharuan puisi Nasional pada masa buku 'Pengarang Indonesia dan Dunianya' 1983 HB Jassin mengatakan, apabila membaca sajak-sajak Chairil Anwar, ia merasa terpesona dan tidak bosan-bosannya."Setiap kali kita membacanya, pikiran kita mengembara jauh dan selalu kita menemukan sesuatu yang baru, atau sesuatu yang sebelumnya tidak kita lihat, atau kita lihat dengan mata yang lain dari sudut yang lain," Anwar MeninggalKondisi kesehatan Chairil Anwar terus menurun setelah bercerai dengan istrinya. Ia bahkan dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dan dinyatakan sakit tuberkulosis TBC.Chairil Anwar meninggal dunia pada 28 April Chairil AnwarBerikut sederet karya-karya Chairil Anwar, yang hari kematiannya ditetapkan sebagai Hari Puisi Nasional1. Deru Campur Debu 1949, Penerbit Pembangunan, Opbuow, Kerikil Tajam dan Yang Terempas dan Yang Putus 1949, Pustaka Rakyat, Aku Ini Binatang Jalang 1986 PT Gramedia, Derai-derai Cemara 1998.5. Pulanglah Dia Si Anak Hilang 1948 terjemahan karya Andre Kena Gempur 1951 terjemahan dari karya John Steinbeck. izt/imk
Ilustrasi guru sedang mengajar siswa. Foto Pixabay/sasintChairil Anwar adalah seorang sastrawan ternama kelahiran Medan yang namanya sudah tidak asing lagi pada dunia sastra. Sastrawan angkatan 66 yang terkenal dengan puisinya yang berjudul ’Aku’’ dan ’Doa’’ yang diciptakan pada tahun 1943 ini disebut menjadi tokoh puisi modern Indonesia. Bahkan puisi tersebut terdapat dalam film Indonesia yang mendapatkan penonton terbanyak pada masanya yaitu Ada Apa Dengan Cinta yaitu ketika tokoh bernama Rangga senantiasa membawa buku ’Aku’’. Selain karya puisi tersebut sebenarnya terdapat banyak 94 karya termasuk 70 puisi yang telah diciptakan Chairil Anwar selama masa hidupnya. Terdapat berbagai tema karya sastra terutama pada bentuk puisi yang diciptakan oleh Chairil Anwar seperti perjuangan, ketuhanan, cinta atau eksistensialisme. Dari berbagai tema tersebut yang menarik untuk dibahas adalah tema eksistensialisme. Hal yang dimaksud dalam eksistensialisme adalah bagaimana Chairil menggambarkan peran individu atau diri pada lingkungan atau kehidupannya. Salah satunya adalah penggambaran Chairil terhadap guru, terdapat beberapa puisi yang Chairil tulis untuk merepresentasikan betapa berjasanya guru dalam kehidupannya. Maka dari itu menarik jika membahas peranan guru dan eksistensialismenya di mata Chairil melalui analisis makna dan Masalah Guru di IndonesiaSebelum membahas makna puisi dan peranan guru di dalam puisi karya Chairil Anwar, ada baiknya kita mengetahui apa saja yang masalah yang dialami guru pada bidang pendidikan di Indonesia. Ada beberapa permasalahan yang dialami oleh guru terutama bagaimana guru mendapatkan kesejahteraan berupa gaji yang layak sebagai reward karena atas ilmu dan wawasan yang diberikan mampu menciptakan peserta didik dan sumber daya manusia yang berkualitas. Namun sayangnya di Indonesia sendiri pemerataan kesejahteraan guru terutama pada guru honorer masih terbilang kesejahteraan guru menjadi faktor rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. mengutip dari perkataan Pak Muhadjir Efendy yaitu "sebelum bicara tentang pendidikan yang berkualitas, sejahterakan dulu guru. Beri dia status yang membuat mereka bangga, sehingga memiliki self-dignity dan guru itu sebagai 'akar rumput' pendidikan nasional. Meski seringkali dianggap remeh, perannya sangat penting’’. Pada dasarnya eksistensi guru adalah sebagai fasilitator proses pendidikan bagi peserta didik, segala pengetahuan diinformasikan melalui guru dan pendidikan karakter anak bangsa dibimbing oleh sosok guru sebagai ’pahlawan tanpa tanda jasa’’ maka selayaknya sebagai manusia yang perlu menghidupi keluarganya guru juga perlu mendapatkan kesejahteraan yang layak dalam hidupnyaMemantik perkataan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sebelumnya seharusnya dengan menjadi guru dapat mendapatkan penghargaan dan sebuah kompensasi yang layak. Menelisik pada teori motivasi menurut Abraham Maslow pemberian penghargaan dan hukuman atas perkara atas kinerja guru perlu dilakukan karena dapat mempengaruhi mutu dalam bekerja dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Maka dari itu pemberian reward berupa tunjangan, sangat perlu dilakukan mengingat guru adalah penyalur dan penjaga eksistensi Guru dan Makna dalam Puisi ’Guru Terbaik’’ Karya Chairil AnwarGuru Terbaik Karya Chairil AnwarPara guru membuka pikiran para muridMenunjukkan mereka keajaiban intelektualDan membantu mereka menggunakannyaPara guru melatih otot mental para muridMelenturkan dan menguatkannya di lapanganAgar mereka dapat mengambil keputusan bijakMenemukan tujuan mereka di duniaDan menjadi orang merdekaDalam finansial dan rohaniGuru terbaik mempunyai cukup perhatianUntuk mendorong dan menggugah para muridMemaksa mereka mengeluarkan yang terbaikUntuk memaksimalkan potensi merekaAdapun penjelasan peranan guru dan makna puisi ’Guru Terbaik’’ adalah sebagai berikut 1 bait pertama menjelaskan bahwa guru berperan sebagai penyalur ilmu pengetahuan dan wawasan untuk peserta didiknya. Dengan kemampuan pendidikan yang dimiliki oleh guru membantu perkembangan setiap peserta didik dalam mengembangkan kecerdasan kognitif peserta didik. 2 Bait kedua menjelaskan bahwa di sekolah guru berperan dalam meciptakan karakter positif peserta didik berupa kedisiplinan dan bertanggung jawab agar proses kehidupan peserta didik tidak salah mengambil langkah dan mampu bertanggung jawab atas kesalahan yang 3 bait ketiga menjelaskan bahwa peranan guru yaitu sebagai fasilitator dan pembimbing dalam penemuan minat dan bakat peserta didik yang mereka harapkan dan pengajaran sikap positif keagamaan. Pembimbingan tersebut dilakukan tanpa adanya paksaan dan membiarkan peserta didik melakukan yang diinginkan dengan merdeka dan mandiri sesuai dengan keinginannya. Dengan begitu kemandirian tersebut akan melahirkan peserta didik yang bermutu dan menjadi peserta didik yang berkepribadian baik dan finansial yang baik pula. Lalu, pada 4 bait keempat menjelaskan bahwa guru berperan dalam memberikan pengertian dan perhatian kepada peserta didiknya untuk memaksimalkan potensi diri peserta representasi peranan guru dalam puisi karya Chairil Anwar, masalah atas kesejahteraan guru seharusnya dapat segera diatasi agar guru mampu bekerja dengan baik dalam mendidik peserta didiknya tanpa harus memikirkan kesejahteraan hidupnya. Seperti yang dijelaskan dalam makna puisi tersebut bahwa guru memiliki peran penting dalam menciptakan mutu pendidikan yang baik dan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas karena guru adalah akar rumput dari suatu pendidikan.
Puisi Guruku – Contoh puisi mengenai guru sudah tidak terhitung lagi banyaknya. Hal ini karena guru merupakan orang yang istimewa. Guru disebut juga sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka adalah orang-orang yang membawa perubahan bagi hidup seseorang. Setiap orang pasti mempunyai guru dan pasti memiliki banyak kesan mendalam terhadap gurunya. Bagaimana denganmu? Kesan paling mendalam apa yang kamu ingat bersama gurumu? Guru adalah pengganti orang tua kita di sekolah. Sama halnya menyayangi orang tua kita juga menyayangi guru dengan kasih sayang yang begitu besar. Setiap tanggal 25 November biasanya kita memperingati Hari Guru. Pada hari itu setiap orang khususnya setiap murid akan memberikan rasa kasih sayang dan ucapan terimakasih kepada guru mereka. Salah satu cara mengungkapkan ucapan terimakasih dan rasa kasih sayang kita terhadap guru adalah dengan memberikan puisi. Bahkan tak jarang ketika membacakannya pun bercucuran air mata. Pada kesempatan kali ini penulis akan memberikan berbagai macam contoh puisi guru dengan berbagai macam tema. Wah pastinya menarik bukan? Puisi Guruku Karya Chairil Anwar Siapa yang tidak mengenal Chairil Anwar? Sastrawan Indonesia yang terkenal tiada terkira. Sudah banyak puisi yang Beliau ciptkakan. Tak jarang juga puisi-puisinya sering dipakai dalam lomba membaca puisi. Termasuk puisi mengenai guru. Pada bagian pertama ini aku akan memberikan contoh puisi Chairil Anwar mengenai guru. “Bintang” Karya Chairil Anwar Aku mencintai kelasmu Kamu membantuku tuk melihat Bahwa untuk hidup bahagia Belajar adalah kuncinya Kamu memahami muridmu Kamu perhatian dan pandai Kamu guru terbaik yang pernah ada Aku tahu itu dari awal kita bertemu Aku memperhatikan kata-katamu Kata-kata dari seorang guru sejati Kamu lebih dari teladan terbaik Sebagai guru, kamu adalah bintang Pada puisi di atas Chairil Anwar memuji gurunya sebagai bintang. Itu memang tepat. Memang tidak ada yang bisa mengibaratkan besarnya pengorbanan yang telah dilakukan oleh guru. Sungguh sangat pantas jika Chairil Anwar mengatakan bahwa gurunya adalah bintang. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Guru adalah pahlawan yang mampu menghasilkan pahlawan lainnya. Setiap orang pasti akan merasakan bahwa gurunya adalah pahlawannya. Sehingga sudah tak asing lagi kita dengar istilah “Guruku Pahlawanku” Kedua, aku akan memberikan contoh puisi yang bertema “Guruku Pahlawanku” “Guruku Pahlawanku” Anonim Wahai engkau pelita hidupku Perubah arah dan nasibuku Menyinari gelapnya kebodohan Dengan terangnya cahya pengetahuan Tak tahu bagaimana diri ini berterimakasih Apa jadinya aku tanpa engkau Hidup susah tak terarah Karena otak tiada guna Kini dunia terasa cerah Karena engkau wahai pelita dunia Yang membawa beribu manfaat Bagi manusia sejuta umat Engkaulah mentariku Pelita hidupku Pengorbananmu tak terkira untukku Pahlawan pembelaku Pahlawan tanpa tanda saja Engkaulah guru pahlawanku Bagaimana? Apakah kamu merasa bahwa gurumu adalah pahlawanmu? Jika iya, puisi ini cocok untuk kamu sampaikan kepada gurumu pada saat Hari Guru nanti. Contoh Puisi Tentang Guru Pada bagian ketiga ini, aku akan memberikan contoh puisi tentang guruku tercinta. Sebelum kita masuk ke contoh puisi penulis ingin menyampaikan mengapa sih kita harus mencintai guru? Kalian harus tahu bahwa kita harus mencinta guru. Sesuai dengan pengalamanku jika kita tidak bisa mencintai guru makan pengetahuan yang diberikan guru akan sulit untuk dipahami. Dulu aku pernah menyadari hal ini. Ada guru yang aku sangat senang, aku suka diajarinya dan bersamanya dan nilai mata pelajaran yang diajarkan olehnya bagus. Ada guru yang aku ga suka dan aku benci, bener saja miliki pada mata pelajaran itu jelek. Lama-kelamaan aku mulai mencoba mencintai guru yang aku tidak sukai itu. Ternyata benar sekali nilaiku pada mata pelajaran itu meningkat. Jadi, mulai sekarang cintailah gurumu. Yang masih ada nilai-nilai yang jelek, selain belajar lebih giat lagi coba deh kamu lebih mencintai gurumu. “Cinta Tiada Batas” Anonim Entah rasa apa yang ada dalam hatiku Kepadamu wahai engkau guruku Yang sungguh berharga bagiku Bak permata termahal milikku Dahulu ku pernah remehkan guru Dahulu ku pernah tak hargai guru Bahkan sempat tak menghiraukan guru Bahkan sempat membenci guru Penyesalan yang kurasa Kini menghadirkan cinta kepadamu Membawaku pada pertobatan Karena akibat yang dirasakan Maafkan aku wahai guruku Atas semua dosa dan salahku Kini aku mencintamu Cinta tulus tiada terkira Puisi di atas adalah berisi penyesalan seorang murid kepada gurunya. Kemudian murid tersebut menyesal kemudian mencintai gurunya. Puisi di atas cocok banget buat kamu yang merasakan penyesalan kepada guru. Bisa juga untuk kamu yang ingin meminta maaf kepada guru. Pernahkah kamu melawan gurumu? Atau pernah tidak mengerjakan tugas? Hati-hati lho nanti menyesal seperti murid dalam puisi di atas. Pada beberapa puisi berikutnya, aku akan memberikan contoh puisi berdasarkan dari jumlah bait dan barisnya. Ada puisi singkat, 2 bait, 3 bait, 4 bait. Puisi memang sebuah karya sastra yang tidak terikat oleh aturan baku penulisan. Jadi jangan heran jika penulisan puisi banyak ragamnya. Puisi Guru Singkat Siapa yang di sini engga suka kata kata yang bertele-tele? Atau kamu adalah orang yang engga suka atau engga bisa ngomong panjang-panjang? Kamu bingung bagaimana menyampaikan rasa sayang dan terimakasih kamu kepada guru secara singkat tapi langsung kena ke hati. Puisi singkat ini cocok banget buat kamu yang suka kata-kata singkat tanpa bertele-tele tapi tidak kalah mengesankannya. Puisi singkat ini hanya terdiri dari 1 bait 2 baris dan menggunakan bahasa Inggris. “My Perfect Angle” No Name You Are My teacher My perfect angle Singkat, padat, dan jelas. Meski hanya 2 baris dan hanya terdiri dari beberapa kata saja puisi tersebut pasti ampuh untuk membuat gurumu terkesan. Seandainya kamu menjadi guru, apakah puisi singkat tersebut bisa membuat kamu terkesan? Kalau aku sih terkesan sekali ketika membacanya. Kadang-kadang meski terlihat sederhana dan singkat, tetapi sesuatu tersebut bisa sangat bernilai bagi seseorang. Begitu juga puisi singkat mengenai guru tersebut. Coba deh, kamu berikan puisi singkat tersebut kepada gurumu. Dijamin kamu langsung bisa mendapatkan hatinya. Puisi Guruku Singkat Humm, kayaknya puisi di atas masih terlalu singkat. Belum bisa mewakili perasaanku kepada guruku. Kalau begitu kali ini ada nih puisi yang sedikit lebih panjang dari sebelumnya. Puisi kali ini terdiri dari 2 bait dan setiap baitnya terdiri dari 4 baris. Semoga puisi ini bisa mewakili perasaanmu kepada gurumu ya… “Kemuliaanmu” Anonim Wahai engkau manusia berhati malaikat Wahai engkau pahlawan yang melahirkan pahlawan Belum tentu untuk dihargai bahkan bisa dicaci Belum tentu menguntungkannya meski menunggu hingga mati Wahai engkau manusia mulia Engkau korbankan tenaga Engkau korbankan waktu Demi pengabdian tiada terkira Puisi di atas mencerminkan kemuliaan seorang guru. Seorang murid yang ingin menyampaikan bahwa gurunya sangat mulia. Puisi Guru 3 Bait Untuk selanjutnya ada puisi guru 3 bait dan tiap baitnya berbeda dengan puisi-puisi sebelumnya. Pada puisi kali ini tiap baitnya akan berisi 6 baris. Puisi ini menggunakan jumlah bait dan baris yang lebih banyak. Tentunya dengan kesan dan penghayatan yang lebih banyak. Jika tadi, aku memberikan contoh puisi yang berisi pujian, sanjungan, dan rasa terimakasih kepada guru yang cenderung berbahagia, kini akan aku berikan contoh puisi mengenai guru dengan tema yang sedih dan menyayat hati. “Terbenam” Anonim Bagai mentari yang telah terbenam Hingga datanglah gelapnya malam Bagai cahaya bulan tertutup awan Hingga datanglah rasa takut Bagai sungai yang telah mengering Hingga datanglah kesengsaraan Engkau bagai pelita yang telah padam Hingga diri tiada daya dan upaya Karena kegelapan yang menyelimuti Engkau bagai pahlawan tak kembali Karena mendapat kejayaan abadi Hingga kesedihan melanda diri Mengapa engkau pergi wahai pelita? Mengapa engkau terbenam wahai mentari? Mengapa engkau hilang tertutup awan? Meski engkau tiada dalam pandangan Namun engkau selalu ada dalam hatiku Bagiku engkau takkan pernah terbenam Sedih sekali jika guru yang membawa banyak pengaruh bagi hidup kita sudah tidak ada lagi di dunia. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Setiap orang pasti akan merasakan mati. Begitu juga halnya dengan guru. Betapa sedihnya kita jika ditinggalkan oleh guru. Seakan-akan pembawa cahaya pengetahuan telah pergi. Seakan akan pelita hidup sudah hilang. Bagaimana benar bukan? Puisi di atas cocok banget buat kamu yang sedang sedih karena ditinggal oleh guru kamu. Puisi di atas bisa dijadikan sebagai penghormatan terakhir kamu untuknya. Puisi Guru 4 Bait Siapa yang disini suka tulisan panjang? Atau menyukai sebuah cerita? Atau kamu orang yang engga bisa nulis singkat kayak aku? Puisi 4 bait ini cocok banget buat kamu yang terbiasa menulis cerita panjang, namun ingin membuat puisi dengan kata-kata indah. Puisi 4 bait termasuk jenis puisi yang terbilang cukup panjang. Puisi seperti ini cocok untuk jenis puisi yang merangkai seperti sebuah cerita. Pada puisi 4 bait ini kata-kata yang disampaikan lebih beragam. Sehingga kamu lebih bebas untuk menyampaikan sanjungan, rasa hormat, dan ucapan terimakasih kepada guru kamu. Kali ini aku akan menulis contoh puisi guru 4 bait dengan 8 baris setiap barisnya. “Pengharapanku” Anonim Seorang guru yang sering dibanggakan Mendapat julukan pahlawan tanpa tanda jasa Mendapat julukan pelita pengetahuan Mendapat julukan pahlawan yang melahirkan pahlawan Seorang guru yang lebih mulia dari raja Hingga aku menaruh harap untuknya Menaruh harap kebahagiaan hidup Menaruh harap menajdi pelita abadi kehidupanku Harapku engkau selalu ada menemaniku dalam hidupku Memberiku segunung pengetahuan Yang akan membawa manfaat bagi hidupku Mengingatkanku akan salah langkahku Agar ku tetap berada di jalan kebenaran Engkau bagai mentari menyinari bumi Tanpa mentari bumi bisa hancur tak seimbang Begitu pun dengan diriku Sejuta harapan yang ku taruh kepadamu Sejuta impian yang kubayangkan denganmu Ternyata semua hancur lembur Aku tak menyangka engkau berbuat begitu Engkau menghina kemuliaan guru Engkau menghina sebutan pahlawan bagi guru Tanpa alasan yang jelas engkau memihak seseorang Dengan langkah berani meninggalkan kebenaran Ku tahu derajat guru mulia melebihi raja Ku tahu guru sumber kebenaran dan pengetahuan Namun pengharapanku yang hancur apakah tiada arti? Adakah bisa seorang guru memihak di antara muridnya? Apalagi dengan bertolak pada kebenaran Meski begitu hormatku tak pernah luntur kepadamu Harapanku yang hancur ku hempas jauh-jauh Untuk menjaga kesucian makna pahlawan tanpa tanda jasa Puisi di atas bercerita mengenai seorang murid yang mempunya secerca harapan kepada gurunya. Namun harapan tersebut kandas karena kesalahan guru. Guru juga adalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan. Tugas kita sebagai murid atau orang yang diajarinya adalah memaafkanmu dan tetap menjaga kemuliaannya. Yakinlah bahwa bagaimana pun guru adalah orang yang berjasa bagi hidup kita. Kesalahannya hanyalah setitik kecil jika dibandingkan dengan jasa dan pengorbananannya. Maka dari itu bagaimana pun juga kita tidak boleh membenci guru kita. Kita harus tetap menghormati guru kita. Puisi Tentang Guru Jika tadi aku telah memberikan contoh mengenai puisi 4 bait yang panjang banget karena setiap baitnya terdiri dari 8 baris, sekarang aku akan memberikan contoh puisi 4 bait namun singkat. Puisi kali ini akan aku tulis 4 bait secara singkat dengan tiap baitnya terdiri dari 2 baris dan hanya terdiri dari beberapa kata saja. “Guruku Tersayang” Anonim Pagiku diawali cerahnya mentari Mengiringi keceriaanku ke sekolah Selamat pagi yang terucap pada semua Termasuk engkau guruku tersayang Kelasmu yang selalu aku nantikan Karena tak sabar memperoleh ilmumu beribu manfaat Engkaulah guruku tersayang Engkalah guruku tercinta Meski singkat puisi tersebut sangat berisi begitu senangnya ia ke sekolah dan betapa sayangnya ia kepada gurunya. Puisi Untuk Guru Tercinta Guru ibarat orang tua kita di sekolah. Tak jarang sakin cintanya kita kepada guru membuat kita meneteskan air mata. Apalagi jika kita sedang menjalani momen perpisahan bersama guru. Pasti kesedihan akan melanda dalam hati. Puisi selanjutnya ini adalah berisi puisi sedih perpisahan dengan guru yang bahkan bisa membuat kamu sampai meneteskan air mata. “Perjalanan Terakhir” Anonim Langkah demi langkah kujalani dengan berat hati Kulihat sekeliling penuh dengan kedukaan Banyak warga terheran-heran melihat ke arah jalan Ada apa disebutkan lafadz Laa Ila Ha Ilallah Pahlawan yang mengisi hari penuh perjuangan Juga dengan penuh pengorbanan Tanpa pernah mengenal kata lelah Kini Tuhan memberikannya istirahat yang abadi Keceriannya yang selalu mengisi kelasku Kini kedukaan yang mengisi hati muridnya Karena keceriaan yang telah sirna Kini Tuhan ingin bersamanya Wahai engkau guruku Kuiringi engkau dengan penuh rasa hormat Pada perjalanan terakhirmu Ke tempat peristirahatan yang abadi Sedih banget…Puisi tersebut berisi tentang seorang murid yang sedang ikut mengiringi perjalanan terakhir gurunya ke pemakaman. Dengan rasa hormat murid tersebut mengiringi iringan keranda gurunya ke tempat peristirahatan terakhir. Contoh Puisi Guru Ngaji Guru tidak selalu identik dengan ilmu pengetahuan dan pelajaran utama di sekolah saja. Guru juga adalah orang yang mengajarkan akhlak, moral, juga pelajaran agama. Kita juga perlu belajar mengaji bukan? Dan untuk itu kita memerlukan seorang guru. Seringkali ketika sore hari kita belajar mengaji. Mereka yang mengajari kita mengaji juga adalah guru tanpa tanda jasa. Bahkan jasa mereka sangat besar. Mereka memberikan mengajarkan cara kita mengaji yang berguna untuk kehidupan di dunia dan di akhirat. Berikut di bawah ini adalah contoh puisi untuk guru ngaji “Jalan Syurgaku” Anonim Huruf demi huruf ku pelajari Dengan suara yang masih terbata-bata Seringkali ku cepat lupa Seringkali ku buat kesalahan yang berulang Huruf demi huruf kau ajarkan Dengan penuh kesabaran Tanpa adanya rasa marah Tanpa ada rasa kesal meski aku sering salah Suaraku yang terbata-bata Tak membuat keteguhanmu goyah Perlahan kau terus mengajarku Agar aku bisa mengaji Iqra 1,2, dan 3 Iqra 4,5, dan 6 Hingga ku bisa baca Al’Quran Semua itu adalah karenamu Engkau adalah salah satu jalan menuju Syurga-Ku Engkau mengajariku bagaimana meraih Syrga-Nya Kau melatihku membaca ayat-ayat-Nya Terimakasih guruku jalan Syurgaku Puisi di atas berisi tentang seorang murid mengaji yang sangat berterimakasih kepada guru ngajinya. Ia merasa bahwa guru ngajinya adalah pembawa dirinya menuju Syurga. Hal itu memang dirasa tepat karena tanpa guru ngaji, kita tidak akan bisa membaca Al-Quran yang merupakan salah satu hal yang bernilai pahala. Kawan, sudah jelas bukan bahwa guru memang orang yang sangat berharga bagi setiap orang. Dalam segala hal guru memang memiliki banyak jasa kepada kita. Banyaknya sanjungan belumlah cukup untuk menyanjung kemuliaan dari guru kita. Sampai kapanpun kita tidak akan pernah bisa membalas kebaikan guru kita Itulah berbagai macam contoh puisi guru dengan berbagai macam tema. Ada puisi guru mengenai guruku pahlawanku, guruku tercinta, puisi guru dengan berbagai macam bait. Bagaimana? Menarik bukan? Semoga contoh puisi-puisi guru di atas bermanfaat dan bisa mewakili perasaan kalian kepada guru di Hari Guru nanti. Puisi Guruku Karya Chairil AnwarPuisi Guruku PahlawankuContoh Puisi Tentang GuruPuisi Guru SingkatPuisi Guruku SingkatPuisi Guru 3 BaitPuisi Guru 4 BaitPuisi Tentang GuruPuisi Untuk Guru TercintaContoh Puisi Guru Ngaji
puisi guruku pahlawanku karya chairil anwar